Atur BBM subsidi molor APBN tekor


JAKARTA (Pos Kota) – Anggaran negara bisa tekor bila pelaksanaan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi molor lagi. “setiap tahun, subsidi bisa membengkak Rp3 triliun”, kata Menteri Keuangan, Agus Martowardoyo.

Karena itu, ia berharap program pembatasan BBM bersubsidi tidak molor lagi. Dikatakan, saat ini, pemerintah bersama akademisi masih menyusun study menyangkut efektivitas pengendalian terutama menyangkut pengawasan. “Kita terus bekerja keras menyiapkan kajian agar program ini nantinya bisa disetujui saat di koordinasikan dengan DPR”, katanya kemarin.
Seperti diketahui, pemerintah sudah menjadwal pelaksanaan pembatasan subsidi BBM bersubsidi diberlakukan awal April. Sebagai tahap awal, pembatasan BBM bersubsidi ini akan diterapkan di Jabodetabek. Kendaraan yang dilarang memakai BBM bersubsidi selain mobil pelat hitam, juga pelat merah.
SUDAH SIAP
Sebelumnya , Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo, mengaku dari 720 SPBU sudah menyiapkan dispenser Pertamax.
“Alhamdulillah. Sekarang ada 610 SPBU yang siap. Mudah-mudahan pada harinya H diberlakukan pengaturan, semua sudah bisa siap”, katanya. (Setiawan/us/o)

My Comment about it :
State budget could go down if the implementation of restrictions on fuel oil (BBM) subsidies soluble. Should the government can more quickly address this problem because if left too long then we will be more impoverished countries. It is said, at this time, the government and academics are still preparingthe studies regarding the effectiveness, especially with regard to supervision. A good initial step with the cooperation to coordinate with both soluble and do not let this kind of problem. Subsidized fuel restrictions imposed in Greater Jakarta imposed early April is good provision for this matter handled by the governmentthought a little difficult to be accepted by users of vehicles are prohibited from using subsidized fuels. Good news, Director of Marketing and Trading, Djaelani Sutomo, claiming to be from 720 gas stations in Greater Jakarta, 610 filling stations already set up dipensers pertamax. Waiting for the day it may all be in place, and the people we really have to accept this fact for smooth subsidy for not always swell as stated by the Minister of Finance, Agus Martowardoyo.

No comments:

Post a Comment