bisnis yang tidak beretika

Prinsip ekonomi menegaskan bahwa bisnis ‘yang baik’ adalah bisnis yang memberikan banyak untung. Karena semata-mata mengejar untung (profiteering),  perusahaan seringkali bertindak tidak etis.
perusahaan seringkali bertindak tidak etis. Agar biaya produksi murah, ada perusahaan yang menggunakan tenaga kerja anak-anak,
memberlakukan jam kerja panjang dan gaji rendah, atau sistem kerja kontrak untuk menghindari tunjangan dan pesangon. Demikian pula, untuk meningkatkan penjualan, sejumlah perusahaan menerapkan cara-cara promosi yang tidak jujur. Ada toko yang menggunakan strategibait and switch’ yaitu merangsang calon pembeli dengan produk murah, yang sebenarnya tidak tersedia, dan  mendorong calon konsumen membeli produk lain dengan harga lebih tinggi. Sejumlah ‘content provider’ telepon seluler menjebak konsumen dengan sistem sedot pulsa otomatis, yang merampas pulsa konsumen tanpa bisa menghentikannya.  
Sebenarnya perilaku tidak etis juga sangat dekat dengan lingkungan kita. Kita sering ‘dipaksa’ membeli permen sebagai ganti uang kembalian saat kita berbelanja di toko. Saat kita membeli bensin, petugas SPBU seringkali ‘merampok’ selisih harga pembelian. Dengan alasan pembulatan, sejumlah rumah sakit memaksa kita ‘mengikhlaskan’ membayar sekian ratus rupiah lebih tinggi dari tagihan semestinya. 
adapun kasus obat anti nyamuk, yang dikabarkan jika obat anti nyamuk tersebut menggunakan bahan pestisida berbahaya. walaupun produsen sudah meminta maaf dan berjanji akan menarik produknya. akan tetapi permintaan maaf itu sepertinya hanya klise karena pada saat itu produk tersebut masih beredar
jadi menurut saya suatu bisnis yang baik haruslah menerapkan etika-etika bisnis dengan baik. dari bisnis yang hanya kecil-kecilan hingga bisnis besar, semata-mata hanya mencari laba besar tanpa memperhatikan etika dalam bisnis. sebagai seorang produsen atau pun konsumen harus ada saling kejujuran dan kerja sama yang baik agar etika dalam bisnis bisa berjalan dan di terapkan dalam berbisnis. jika suatu bisnis memliki etika yang baik maka bisnisnya pun tidak melanggar norma-norma etika dan tidak juga merugikan siapapun.


sumber : bisnisberetika.blogspot.com

No comments:

Post a Comment